wawancara menurut para ahli

Kata Pengantar

Halo, selamat datang di Mpompon.ca! Pelamar kerja yang budiman, sudahkah Anda mempersiapkan diri untuk menghadapi wawancara kerja? Wawancara merupakan tahapan krusial dalam proses perekrutan yang dapat menentukan nasib Anda. Artikel ini akan memandu Anda dengan menghadirkan pandangan para ahli tentang wawancara, membahas kelebihan dan kekurangannya, serta memberikan tips yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk sukses dalam proses ini.

Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi berbagai jenis wawancara, teknik pewawancara, persiapan wawancara, faktor-faktor yang memengaruhi hasil wawancara, dan banyak lagi. Dengan menguasai pengetahuan ini, Anda dapat menguasai seni wawancara dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian.

Pendahuluan

Wawancara merupakan proses komunikasi dua arah yang digunakan oleh pewawancara untuk menilai kesesuaian calon karyawan dengan persyaratan suatu posisi. Proses ini memungkinkan pewawancara untuk mengevaluasi keterampilan, pengalaman, kepribadian, dan potensi kandidat.

Menurut para ahli, wawancara memegang peranan penting dalam proses perekrutan. American Management Association melaporkan bahwa sekitar 90% perekrut menggunakan wawancara sebagai alat seleksi utama. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review menemukan bahwa wawancara dapat memprediksi kinerja karyawan dengan akurasi hingga 85%.

Terdapat berbagai jenis wawancara yang dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda. Beberapa jenis wawancara yang umum digunakan antara lain wawancara terstruktur, tidak terstruktur, panel, dan telepon. Setiap jenis wawancara memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sebelum menghadiri wawancara, penting untuk melakukan persiapan yang matang. Hal ini mencakup meneliti perusahaan dan posisi yang dilamar, berlatih menjawab pertanyaan umum, dan mempersiapkan pertanyaan yang ingin diajukan kepada pewawancara.

Selama wawancara, penting untuk membuat kesan positif dengan berpakaian profesional, bersikap sopan, dan menunjukkan antusiasme Anda terhadap pekerjaan dan perusahaan. Bersikaplah terbuka dan jujur dalam menjawab pertanyaan, dan jangan takut untuk bertanya jika ada yang tidak Anda mengerti.

Hasil wawancara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keterampilan komunikasi pewawancara, bias pribadi, dan kondisi lingkungan. Penting untuk tidak berkecil hati jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Anggaplah wawancara sebagai kesempatan belajar dan gunakan pengalaman tersebut untuk meningkatkan keterampilan wawancara Anda untuk di masa mendatang.

Kelebihan dan Kekurangan Wawancara

Kelebihan Wawancara

Wawancara menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode seleksi lainnya. Pertama, wawancara memungkinkan pewawancara untuk menilai secara langsung keterampilan komunikasi, kepribadian, dan sikap kandidat. Kedua, wawancara memberikan kesempatan bagi kandidat untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perusahaan dan posisi yang dilamar.

Ketiga, wawancara dapat membantu membangun hubungan antara pewawancara dan kandidat. Jika wawancara berjalan dengan baik, hal ini dapat mengarah pada penawaran pekerjaan dan hubungan kerja yang sukses. Keempat, wawancara dapat membantu mengurangi bias dalam proses seleksi dengan memberikan kesempatan bagi kandidat untuk membuktikan diri mereka di luar kualifikasi tertulis mereka.

Kekurangan Wawancara

Meski menawarkan beberapa kelebihan, wawancara juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, wawancara dapat menjadi subjektif dan dipengaruhi oleh bias pribadi pewawancara. Kedua, wawancara dapat memakan waktu dan mahal untuk dilakukan.

Ketiga, wawancara dapat menimbulkan tekanan bagi kandidat, yang dapat menyebabkan mereka tampil di bawah kemampuan terbaik mereka. Keempat, wawancara tidak selalu dapat memprediksi kinerja pekerjaan secara akurat, terutama untuk posisi yang membutuhkan keterampilan teknis yang spesifik.

Jenis-Jenis Wawancara

Terdapat berbagai jenis wawancara yang dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda. Beberapa jenis wawancara yang umum digunakan antara lain:

Wawancara Terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, pewawancara menggunakan seperangkat pertanyaan standar yang diajukan kepada semua kandidat. Jenis wawancara ini sangat terstruktur dan memungkinkan pewawancara untuk membandingkan jawaban kandidat secara objektif.

Wawancara Tidak Terstruktur

Dalam wawancara tidak terstruktur, pewawancara memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengajukan pertanyaan yang mereka anggap relevan. Jenis wawancara ini lebih fleksibel dan memungkinkan pewawancara untuk mengeksplorasi area tertentu yang menarik.

Wawancara Panel

Dalam wawancara panel, kandidat diwawancarai oleh sekelompok individu, biasanya terdiri dari manajer perekrutan, penyelia, dan rekan kerja potensial. Jenis wawancara ini memberikan kesempatan bagi kandidat untuk menunjukkan keterampilan mereka dalam situasi kelompok.

Wawancara Telepon

Dalam wawancara telepon, kandidat diwawancarai melalui telepon. Jenis wawancara ini umumnya digunakan sebagai tahap penyaringan awal untuk menyaring kandidat yang paling memenuhi syarat.

Teknik Pewawancara

Pewawancara menggunakan berbagai teknik untuk menilai kandidat selama wawancara. Beberapa teknik umum yang digunakan antara lain:

Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan bagi kandidat untuk memberikan jawaban yang mendalam dan mendetail. Jenis pertanyaan ini digunakan untuk mengeksplorasi keterampilan, pengalaman, dan motivasi kandidat.

Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan tertutup hanya membutuhkan jawaban yang singkat dan spesifik. Jenis pertanyaan ini digunakan untuk mendapatkan informasi faktual tentang kandidat, seperti pengalaman kerja sebelumnya atau kualifikasi pendidikan.

Pertanyaan Perilaku

Pertanyaan perilaku meminta kandidat untuk memberikan contoh spesifik tentang bagaimana mereka menangani situasi tertentu di masa lalu. Jenis pertanyaan ini digunakan untuk menilai keterampilan dan pengalaman kandidat dalam konteks situasi kerja yang sebenarnya.

Pertanyaan Situasional

Pertanyaan situasional meminta kandidat untuk memberikan pendapat atau rekomendasi mereka mengenai situasi hipotetis. Jenis pertanyaan ini digunakan untuk menilai kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan kandidat.

Persiapan Wawancara

Persiapan yang matang sangat penting untuk sukses dalam wawancara. Berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan diri Anda:

Teliti Perusahaan dan Posisi

Sebelum wawancara, penting untuk meneliti perusahaan dan posisi yang dilamar. Hal ini akan membantu Anda memahami budaya perusahaan, persyaratan pekerjaan, dan harapan pewawancara.

Berlatih Menjawab Pertanyaan Umum

Berlatihlah menjawab pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawancara, seperti “Ceritakan tentang diri Anda” atau “Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?”. Berlatih akan membantu Anda merasa lebih percaya diri dan memberikan jawaban yang jelas.

Siapkan Pertanyaan untuk Pewawancara

Mengajukan pertanyaan kepada pewawancara menunjukkan minat Anda terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar. Tanyakan tentang budaya perusahaan, peluang pengembangan karier, atau proyek yang sedang dikerjakan oleh tim.

Berlatih dengan Mock Interview

Jika memungkinkan, berlatihlah wawancara dengan teman, anggota keluarga, atau konselor karier. Hal ini dapat membantu Anda mengidentifikasi kelemahan Anda dan meningkatkan keterampilan wawancara Anda secara keseluruhan.

Selama Wawancara

Selama wawancara, penting untuk membuat kesan positif dengan berpakaian profesional, bersikap sopan, dan menunjukkan antusiasme Anda terhadap pekerjaan dan perusahaan. Berikut adalah beberapa tips untuk tampil baik selama wawancara:

Berpakaian Secara Profesional

Berpakaian secara profesional menunjukkan rasa hormat Anda terhadap pewawancara dan perusahaan. Pilih pakaian yang bersih, rapi, dan sesuai untuk lingkungan kerja. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu santai atau mencolok.

Bersikap Sopan

Bersikap sopan dan hormat kepada pewawancara sepanjang wawancara. Sapa pewawancara dengan hangat, lakukan kontak mata, dan tunjukkan minat Anda pada percakapan. Hindari menyela pewawancara atau menggunakan bahasa yang tidak profesional.

Tunjukkan Antusiasme

Tunjukkan antusiasme Anda terhadap pekerjaan dan perusahaan dengan mengajukan pertanyaan yang bijaksana, memberikan jawaban yang bersemangat, dan berbagi contoh konkret tentang kualifikasi Anda. Antusiasme Anda akan menular ke pewawancara dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan.

Lakukan Tindak Lanjut Setelah Wawancara

Setelah wawancara, luangkan waktu untuk melakukan tindak lanjut dengan pewawancara. Kirim email terima kasih dalam waktu 24 jam untuk menyampaikan penghargaan Anda atas waktu mereka dan menegaskan kembali minat Anda pada posisi tersebut. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menghubungi pewawancara beberapa hari kemudian untuk menanyakan status lamaran Anda.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Wawancara

Hasil wawancara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:

Keterampilan Komunikasi Pewawancara

Keterampilan komunikasi pewawancara memainkan peran penting dalam hasil wawancara. Pewawancara yang efektif akan mampu mengajukan pertanyaan yang jelas, mendengarkan jawaban kandidat secara aktif, dan memberikan umpan balik yang membangun.

Bias Pribadi

Pewawancara rentan terhadap bias pribadi, yang dapat memengaruhi penilaian mereka terhadap kandidat. Bias ini dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, usia, atau penampilan kandidat.

Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan, seperti kebisingan atau gangguan, dapat memengaruhi